Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

Bermain Monopoli Mengasah Finansial

Bermain Monopoli Agenda keluarga kali ini adalah bermain monopoli, pada awalnya permainan ini adalah ide dari ayah. Sepertinya ayah rindu sekali bermain monopoli bersama, akhirnya kami berempat mulai bermain monopoli. Awalnya Dzakwan dan Tsania diajarkan untuk menghitung dadu lalu menjalankan sesuai jumlah dadu. Setelah berkeliling akhirnya tiba giliran untuk membeli properti, Dzakwan membeli negara Indonesia, lalu memberikan jumlah uang sesuai harga monopoli tersebut, dan ayah selaku bank menerima duit dari Dzakwan. Lain hal nya dengan Tsania, adek membeli bandara changi, lalu memberikan duit sejumlah angka yang ada di kertas bandara. Berjalanlah permainan Malam hari, terkumpullah properti Dzakwan yang paling banyak, ayah yang kedua, adek yang ketika dan bunda terakhir. Proses pembelajaran kali ini diambil dari quality time kita bersama sepulang ayang bekerja.

Belajar Jualan

Belajar Jualan Hari ini kita sekeluarga punya project jualan, Dzakwan dan Tsania bertugas menjadi penjual sementara ayah dan bunda sebagai pembeli. Barang yang dijualpun terserah mulai dari makanan yang ada dikulkas, mainan yang ada di box atau barang-barang milik pribadi yang bisa dijadikan dagangan. Akhirnya Dzakwan memilih mobil hot weel dan susu kotak ultra sebagai jualannya, sementara Tsania menjual buku-buku, krayon dan boneta-boneka. Hal ini press sekali dengan kesukaan mereka. Proses jual beli pun dimulai saat itu, ayah membeli mobil hot Wel Dzakwan seharga tiga puluh ribu, sementara Tsania menjual buku mewarnai seharga 10,000. lalu Ayah memberikan duit 50.000 pada masing-masing anak. Dan mereka juga dibekali kembalian jadi mereka disuruh menghitung sendiri berapa kembalian yang harus diberikan pada Ayah. Sementara bunda membeli boneka hello kitty adek yang paling besar seharga 20.000, lalu bunda memberikan duit 50,000. lalu adek memberikan kembalian seharga 30,000. Dem...

Antara Kebutuhan dan Keinginan

Antara Kebutuhan dan Keinginan Minggu kali ini kita pergi jalan-jalan disalah satu mall, Tsania (4tahun) tiba-tiba berenti disuatu tempat dan menatap sebuah tas yang sangat lucu sekali. Lalu khasnya anak-anak, Tsania langsung merengek “bunda aku mau beli tas ini” sambil membawa tas tersebut dan memperlihatkan ke bunda. Lalu bunda pun bertanya wahh baguss ya tasnya, adek suka tas itu?lalu dia mengangguk pelan. Mulailah bunda bertanya lagi, adek sudah punya tas berapa dirumah?ada yang pink, ungu, dan yang pake roda. Udah ada 3 tas yang bisa dipake buat ganti-ganti kesekolah, namun Tsania memberikan alasan, kalau dia belum punya tas barbie yang berwarna pink. Terus tas adek yang baru dibeli kemaren gimana?mau dipake sama siapa?lalu adek berpikir sejenak dan sambil terdiam berjalan meninggalkan tempat tas tersebut. Tak lama kemudian mampir lagi ditempat rak mainan, inilah tempat yang bikin para orang tua deg-degan, karena kebanyakan anak menangis disini jika keinginannya tidak dip...

Menggali Bakat anak dengan Hafalan

Menggali Bakat Anak dengan Hafalan Dzakwan dan Tsania awalnya dimasukkan kesekolah Tahfiz yang berada didekat rumah kami di Pondok Bambu Jakarta Timur.  Dzakwan dan Tsania terlihat senang sekali melakukan rutinitas ini. Setiap hari Dzakwan dan Tsania menghafalkan dan mengulangi lagi (murojaah) hafalan-hafalan tersebut. Bakat ini terlihat nyata, dikedua anak ini. Namun sekarang semenjak pindah rumah ke Duri Riau otomatis rumah tahfiz pun jauh dari rumah kami yang sekarang, hafalan tidak seperti dulu lagi karena butuh energi ekstra untuk mengajarkan anak-anak ini tentunya dengan padatnya jadwal disekolah yang sangat menyita waktu mereka. Hari ini target tahfiz pun tidak mukluk-muluk cukup satu ayat satu hari dengan bantuan bunda dan ayah. Hari ini bertambah lagi surat al-adiat satu ayat. semoga bisa istiqomah terus ya abang dan adek. Amin. Metode baru pun mengulang-ulang 20-40 kali per ayat merupakan cara yang ampul untuk memudahkan Anak menghaal, apalagi umur Dzakwan 6 tahun d...

Mengatur Schedule Time

Mengatur schedule time Semenjak sekolah jadwal harian sudah disepakati bersama, mulai dari bangun tidur sampai dengan tidur. Jadwal Dzakwan dan Tsania sudah diatur dan disepakati bersama. Dzakwan memulai hari pagi itu dengan mandi, siap-siap kesekolah,  sarapan dan berangkat sekolah. Sekolah dari pululam 7 sampai pukul 14.30, waktu ini sebenarnya cutup lama bagi anak yang baru lulus dari TK B. Namun seiring berjalannya waktu akhirnya Dzakwan juga bisa adaptais. hal ini terkait dengan kurikulum dari Diknas yang menuntut anak untuk full day school dengan seabreg pelajaran. Lalu pulang sekolah bikin PR jika ada, nonton tv boleh 2 jam saja dan rehab bermain di Lapangan rumah tau sekedar mengambil buah ceri didepan rumah. Lalu malam sholat magrib berjamaah, belajar membaca, murojaah dan menambah hafalan. Jam delapan malam tidur karena subuh sudah harus bangun lagi. Jadwal ini setiap hari dilakukan semaksimal mungkin, sehingga menjadi kebiasaaan yang baik membentuk prilaku Dza...

Menumbuhkan SIkap Spiritual

Menumbuhkan Sikap Spiritual Spirutual atau keagaamaan merupakan sikap yang diajarkan setiap keluarga yang beragama. Kami sekeluarga yang beragama Islam setiap hari minimal Sholat magrib berjamaah. Dikala Sholat magrib seringkali Dzakwan yang menjadi Imam dan bacaannya dijaharkan (dideraskan) jadi jika ada yang salah dibenarkan. Dzakwan dengan umur 6 tahun alhamdulillah sudah bisa jadi imam sholat, ini merupakan hal yang sangat membanggakan hati, karena Dzakwan dengan fasih bisa membaca semua bacaan dengan baik dan benar. Kebiasaan ini terus dilatih, dan tak jarang juga kami wisata masjid dengan sholat di masjid2 besar, ketika waktu adzan berkumandang dan berenti dan lalu sholat berjamaah. Ketika magrib seringkali kami Jsholat berjamaah kemasjid dekat rumah, hal ini merupakan sarana edukasi bagi anak-anak untuk menanamkan jiwa spiritual. Anak-anak selalu ditekankan untuk sholat berjamaah karena sholat berjamaah itu lebih besar pahalanya 27 kali lipat dibanding dengan sholat sen...

Menumbuhkan Bakat Afekti

Menumbuhkan Bakat Afektif Afektif dengan kata lain cara bersikap, bakat ini sebenarnya bisa dikembangkan dengan cara berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Mengenal satu sama lain, seperti disekolah dengan lingkungan baru tak jarang Dzakwan bercerita ada anak-anak yang usil dan ada satu anak yang selalu memerahi Dzakwan. Cara bersikap ini merupakan kemampuan emosional yang selalu diajarkan ke Dzakwan, jika ada teman yang usil sikapi dengan baik, jika sudah merasa tidak nyaman adukan ke Guru Kelas. Dan tidak ikut-ikutan dengan teman yang membawa ke hal yang tidak baik

Menumbuhkan Bakat Kognitif

Menumbuhkan Bakat Kognitif Anak Bakat kognitif anak merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan, hari ini Dzakwan sangat menyenangi pelajaran berhitung dan setiap saat bertanya pada bunda, lima ditambah lima berapa bun?bunda menjawab sepuluh, dengan menggunakan tangan Dzakwan menghitung dari satu sampai sepuluh. Kemudian bertanya lagi 10 ditambah sepuluh berapa bun?kali ini menghitung pakai jari tangan dan jari kaki..hehe sungguh lucu. Kemudian Dzakwan masih tetap bertanya bunda 10 ditambah 8 berapa lalu bunda menjawab 18, kali ini Dzakwan menggunakan cara berbeda yaitu dengan melihat kertas penjumlahan yang ada ditempel didinding kamar dan mengecek penjumlahan yang ditanya ke bunda, dan langsung spontan menjawab “benar bunda” Bakat ini selalu dipupuk setiap hari demikian juga dengan membaca, saat ini bang sedang belajar membaca dan rutinitas itu berlangsung setiap hari setelah magrib hanya sepuluh menit saja. Hal ini sangat berpengaruh terhadap ting...