Perjalanan Spiritual Part 1
Perjalanan Spiritual, Mekkah
21 April 2018
Air mata tak tertahankan kala itu, ketika berangkat meninggalkan dua orang buah hati yang tidak pernah lepas dari pandangan mata. Dzakwan yang berumur hampir 7 tahun dan Tsania yang hampir berumur 5 tahun ternyata sudah cukup besar untuk bisa ditinggal pergi jauh. Ketika akan berangkat keduanya terlihat tidak begitu peduli karena sedang asik menonton televisi. Akhirnya dengan berat hati saya dan suami langsung pergi bertolak ke Pekanbaru, karena kita harus naik pesawat dari Pekanbaru lalu transit di Malaisya dan lanjut ke Jeddah.
Semua berjalan lancar, semua terasa begitu indah, alhamdulillah. Allah begitu sayang kepada saya dan suami, perjalanan kali ini dimudahkan mulai dari proses keberangkatan sampai balik ke rumah kembali.
Hari pertama melihat Ka'bah Terasa begitu takjub, haru dan tentram. Allah beri kemudahan untuk datang menjadi tamu-Nya, nikmatnya beribadah dan bahagia sekali ketika berada di Tanah suci Mekkah. Kebahagiaan hati, ketentraman jiwa, dan ketenangan diri disinilah adanya. Karena itulah orang yang sudah pernah umroh atau haji akan selalu ingin balik lagi ketanah suci.
Dua jam sebelum adzan berkumandang, semua orang telah bersiap untuk shoat berjamaah di Masjid, termasuk para imam dan jenazah yang akan disholatkan. setiap waktu sholat selalu ada saja jenazah yang akan disholatkan. Begitulah kehidupan, hakikatnya kita di dunia cuma mampir sekejap mata dan akhirat adalah akhirnya. hidup di dunia seperti berteduh di bawah pohon yang rindang sesaat saja, lalu kita melanjutkan perjalanan yaitu akhirat.
Satu hal yang sangat terasa, semua ibadah terasa sangat ringan terlaksana, mulai dari solat tahyatul masjid, shoat rawatib, sholat sunat lainnya dan pastinya sholat wajib. Alhamdulillah wa syukurillah
Sholat di Hijr Ismail, salah satu keutaamaan sholat di Hijr Ismail adalah sama seperti sholat di dalam Ka'bah, masya Allah air mata tak terbendung ketika baru saja menginjakkan kaki di Hijr Ismail, semua orang yang sedang beribadah mempunyai keinginan yang sama yaitu sholat di Hijr Ismail dan Mencius hajar aswad. Sangat terasa betapa Allah sangat sayang pada saya, Allah kasih desempatan untuk bisa shoota suant ditempat yang Utama ini, air mata yang tak tertahan begitu saja terurai, lantunan doa mono amputam begitu saja terucap dari mulut yang kelu ini. Subhanallah Maha Suci Allah yang telah mengijinkan saya dan suami untuk bisa menginjak tanah suci Mekkah ini. Untaian doa yang tak Henti-henti mewarnai haru pagi itu, temat setelah sholat dhuha tempat ini tidak terlalu ramai dikunjungi. Alhamdulillah bisa shoota suant 4 rakaat ditempat Mulia ini dibawah pancoran emas.
Komentar
Posting Komentar