Kekuatan Sholat Dhuha

Kekuatan Sholat Dhuha

Hari itu kami sekeluarga berangkat ke Jakarta, pesawat pukul satu siang dari Pekanbaru. Kamipun berangkat dari duri pukul tujuh pagi, seperti biasanya jalanan antara duri dan pekanbaru itu bisa ditempuh dalam waktu tiga jam jika jalan dalam keadaan lancar. Tiba-tiba ketika hampir sampai Minas, ayah mendapat telp dari seseorang yang melaporkan ada kecelakaan kerja, nah kecelakaan kerja tersebut harus segera di proses dan membutuhkan berkas-berkas yang harus segera dikirimkan karena akan ada meeting pukul dua siang. Akhirnya pukul 11.00 kami pun berhenti di masjid Al-Fatah Minas.

Kala itu perasaan bercampur aduk rasanya, tiket pesawat ke Jakarta yang harusnya pukul 13.00 siang dengan pesawt Citilink, harus segera berangkat. Sempat terjadi perdebatan antara saya dan suami, karena menurut saya setelah sampai bandara baru kerjakan berkas tersebut. Namun suami berpikiran lain, menurut beliau ini adalah ujung tombak project yang sedang berjalan. Jika tidak dikirim detik ini juga, project akan distop untuk sementara sampai berkas tersebut dikirim dan di rapatkan.

Akhirnya saya memilih untuk keluar mobil dan pergi ke masjid untuk sholat dhuha empat rakaat lalu berdoa dan bersedekah di kotak amal yang tersedia dalam masjid. Semua sudah saya pasrahkan pada Allah, jika memang harus berangkat ya diberi kemudahan untuk berangkat jika tidak semoga ada hikmahnya.

Akhirnya melangkahlah menuju mobil kembali setelah melaksanakan sholat dhuha. Wajah suami yang semakin khusu’ di depan laptop tampak serius dengan berkasnya dan tidak mengubris apapun ketika saya masuk kedalam mobil. Saya pun membuka HP, karena terik panasnya matahari diluar kota minyak ini juga tidak sanggup bagi saya untuk sekedar duduk-duduk di pinggir masjid. Ketika membuka pesan masuk, jantung rasanya berdegup kencang dan kaget “Pesawat Citilink yang harusnya berangkat 13.05, diundur menjadi pukul 15.30. Haru bercampur bahagia, air mata langsung menetes pada waktu ini. Masya Allah, Allah langsung membayar tunai sholat dhuha dan sedekah pada pagi hari itu.

Kenapa tidak, pesawat Citilink yang sangat jarang delay, pada saat itu delay, rasanya sebuah mukjizat Allah berikan bagi kita sekeluarga. Mendengar  itu suami langsung lega dan melanjutkan pekerjaan dan setelah email dikirim kamipun melanjutkan perjalanan ke bandara Pekanbaru. Alhamdulillah semua berjalan lancar, pesawat yang kami naiki semua pas, karena ketika nyampe bandara tepat satu jam sebelum keberangkatan. Alhamdulillah Allah sangat sayang pada kami sekeluarga, benar sekali Allah yang pegang semua, jika Allah berkehendak semua mudah saja terjadi. Kun Fayakun, maka dalam seketika terjadi sesuai kehendak Allah.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mandah

Kartu Pass Chevron

Menggunakan Alat KB