Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Ibu Adalah Pejuang

Masa pandemi ini banyak sekali ibu-ibu yang mengeluhkan tentang banyak hal. Semua perkerjaan menjadi menumpuk ditambah lagi dengan menjadi guru anak-anak. Meskipun sistem daring sudah berjalan, namun tidak semua orang tua bisa melalui dengan baik, tidak ada yang lebih baik dari pertemuan tatap muka. Begitu keluh para ibu-ibu. Setiap hari ibu  dengan ekstra menyiapkan segala kebutuhan anak dari bangun sampai tidur lagi. Jika ada tugas, ibu selalu mengingatkan anak untuk mengerjakan tugas tersebut. Dan tidak jarang juga ibu mesti mengatur waktu sebaik mungkin agar anak tetap bisa belajar dan teratur dalam keseharian. Yang terkadang memperparah keadaan, jika waktu pagi dihiasi dengan drama ngambek atau malas, semua menjadi begitu ruwet. Anak yang tadinya berangkat sekolah dan bertemu dengan teman dan guru. Hari ini anak hanya bertemu di depan layar saja. Setoran pagi dan pelajaran tatap muka setiap hari dan begitu seterusnya. Tak jarang pada sela-sela waktu istirahat belajar anak memb...

Belajar Dari Sejarah

Sebuah negara tidak akan pernah sukses jika tidak belajar dari sejarah. Ungkapan ini seringkali kita mendengarnya. Bagaimana sejarah menjadi tolak ukur keberhasilan akan sesuatu. Sejarah memberikan banyak pelajaran sehingga kesalahan masa lalu tidak lagi terulang pada kehidupan masa sekarang. Sejarah Indonesia membuktikan bahwa kita bisa merdeka dengan perjuangan yang sangat kuat. Meskipun dengan segala keterbatasan peralatan senjata tetapi Indonesia bisa bebas dari penjajahan dengan bermodalkan bambu runcing dan alat seadanya. Apakah gerangan yang menjadi kunci utama?Yaitu semangat, itulah modal utama kita melakukan semua hal. Semangat itu bagaikan api membara yang bisa menghancurkan apa saja. Semangat itu bagaikan energi yang bisa mengalahkan segala hal termasuk itu persenjataan yang canggih. Semangat itu bagaikan sebuah modal dasar dalam melakukan apa saja. Semua akan terasa mudah dengan semangat yang tinggi. Istilah lain dari semangat itu adalah daya juang. Hal ini perlu kita pupuk...

Merdeka Belajar

Tahun 2021 sedang kita jalani, dulu ketika berumur 17 tahun tahun 2021 itu adalah tahun perubahan. Tahun millennium itulah istilah yang sering terdengar. Ternyata tahun ini sudah tahun 2021. Semua sudah serba digital, belanja sekarang bisa menggunakan kartu, aplikasi atau media digital lainnya. Semua sudah serba cepat dan praktis, kita dituntut untuk bergerak cepat dalam melakukan apapun. Jika tidak kita akan tertinggal, kita akan ketinggalan jaman begitulah istilah anak-anak milenial pada zaman sekarang. Jika kita flashback kebelakang pada zaman penjajahan semua serba tidak bisa berjalan sesuai harapan. Jangankan untuk kebebasan berpikir, kebebasan bergerak pun tidak bisa. Sebelum tahun 1945 negara kita dalam keadaan terjajah. Para nenek moyang berjuang untuk mencari kemerdekaan dengan berbagai cara. Berjuang dengan bersimbah darah menggunakan senjata seadanya yaitu bambu runcing.  Meskipun demikian, atas berkah Allah kita bisa merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan. Kita b...

Proses Lulus 3,5 Tahun

Dari awal perkuliahan aku sudah bertekad untuk lulus lebih awal. Tekad itupun aku kuatkan dengan usaha yang maksimal. Belajar dari kakak kelas mengenai tata cara agar bisa lulus lebih awal dan tidak malu bertanya pada siapa saja yang sudah lulus kuliah. Hal ini memberiku semangat untuk segera lulus lebih awal.  Perkuliahan berjalan lancar hamper semua mata kuliahku mendapatkan nilai yang bagus, tapi ada satu mata kuliah yang kurang baik yaitu matakuliah statistik. Aku mendapatkan nilai C, ketika itu aku langsung mengambil mata kuliah pendek pada musim liburan. Bagi teman-temanku mendapat nilai C pada mata kuliah statistic itu adalah biasa karena statistik adalah mata kuliah paling sulit ketika itu. Dan hampir semua teman-temanku mengeluhkan hal itu. Tapi nilai C adalah cacat bagiku, akhirnya aku mengambil mata kuliah pada semester pendek dan mengorbankan liburan untuk tetap kuliah menganti nilai.  Alhamdulillah aku mendapatkan nilai A, akhirnya nilaiku menjadi bagus semua. Rat...

Menjalani Bimbingan Penuh Lika-Liku

Perencanaan waktu yang matang dan prioritas. Inilah modalku ketika itu bisa lulus lebih awal yaitu 3,5 tahun. Aku harus bisa membagi waktu dengan seabrek kegiatan dan pekerjaan paruh waktu. Mata kuliah yang sudah mulai berkurang sedikit membantuku memudahkan mengerjakan deadline skripsi ini. Sepulang kuliah aku menyempatkan untuk datang bimbingan pada kedua dosen pembimbing dan meminta arahan dan koreksian dari skripsi. Kemudian lanjut menuju kantor penerbitan karena itu adalah tangung jawabku dari awal. Aku harus pergi setiap hari bekerja karena itu adalah kontrak yang harus aku jalani. Kemudian pada malam hari terkadang masih bisa mengikuti organisasi KMM sekali-kali sekedar mengikuti kajian atau sejenisnya. Namun prioritas utama tetaplah skripsi karena targetku segera lulus secepat mungkin. Syukurlah organisasi kampus sudah mulai berkurang karena aku sudah tidak menjabat lagi karena sudah dilanjutkan oleh adek kelas. Dari kejadian ini aku belajar bahwa planning adalah yang paling ut...

Perjalanan Skripsi 2 Bulan

Proses tidak akan menghianati hasil, prinsip ini adalah benar adanya. Karena semua proses itu akan mempengaruhi hasil akhir. Ketika mata kuliah peminatan ini berlangsung pada semester lima. Proposal dan bahan sudah di tangan. Aku dengan cukup pede bisa menyerahkan langsung pada pembimbing skripsi karena proposal ini sudah cukup lengkap. Jadi ketika sidang persiapan proposal aku langsung dengan percaya diri mengajukan dan presentasi di hadapan dosen dan teman-teman. Dosen pembimbingku adalah dua orang dosen yang menurutku adalah dosen terbaik di kampusku. Mereka berdua sangat menyambutku sebagai pembimbing skripsi.  Dosen pembimbing pertama yang merukan dekan fakultas ini membuatku semakin bersemangat karena ini adalah sebuah tantangan yang cukup besar. Ketika itu aku bimbingan skripsi dengan beberapa orang kakak kelas senior yang tadinya membimbing aku ketika ospek. Mereka ini termasuk katergori telat lulus karena mereka kuliah sambil bekerja. Hal ini juga memperingatkan aku untuk ...

Proses Menuju Skripsi

Skripsi bagi sebagian orang adalah momok ketika harus mendapatkan gelar sarjana. Namun bagiku adalah sebuah tantangan yang menarik. Aku sudah bertekad untuk lulus lebih awal semenjak masuk kuliah. Berbagai cara aku kerahkan agar semua berjalan sesuai harapan. Proses perjalanan skripsi ini sebenarnya sudah aku persiapkan ketika mengambil mata kuliah peminatan.  Ketika itu ada seorang dosen yang memberikan trik agar bisa lulus lebih awal. Yaitu dengan memberikan trik mengumpulkan bahan ketika mata kuliah peminatan berlangsung. Dengan penuh semangat aku langsung mengerjakan saran yang diberikan oleh dosenku itu. Judul dan bahan-bahan sudah aku kaji terlebih dahulu. Dengan modal dari perpustakaan ke perpustakaan akhirnya aku mendapatkan judul yang menarik hati. Ketika itu aku sampai pada salah satu perpustakaan di kampus swasta Bandung. Perpustakaan yang menurutku sangat lengkap dan megah ini membuatku betah berlama-lama disini. Sehingga setiap pergi ke Bandung aku selalu menyempatkan ...

Magang Ketemu Pilot

Hari perkuliahan berjalan dengan penuh suka cita, aku sangat menikmati hari-hari menjadi mahasiswa psikologi. Setiap hari aku mendapatkan pelajarn baru dan ilmu yang menurutku sangat membantuku melalui pemaparan studi kasus yang terbalut dalam teori-teori psikologi yang telah melalui penelitian dari para tokoh-tokoh. Satu hal masih menjadi catatan bahwa tokoh yang mendominasi masih tokoh barat, namun menurutku semua teori itu terpapar dengan baik dalam buku-buku karangan tokoh barat tersebut sehingga tetap bisa terintegrasi dengan Al-Qur’an dan Hadis. Setiap kali membuat makalah kami selalu dipandu oleh para dosen untuk tetap mencari ayat ataupun hadis yang berhubungan dengan teori psikologi yang sedang kami bahas. Tugas akhir perkuliahan adalah magang dari kampus. Paada awalnya aku berpikir untuk menjadikan pekerjaan paruh waktu itu sebagai bahan magang. Namun aku juga tertarik dengan psikologi industry. Karena ketertarikan ini aku mengambil peminatan psikologi industry ketika pada se...

Beasiswa Ceria

Dari awal perkuliahan aku sudah banyak mendengar banyak beasiswa di kampus psikologi ini. Aku mendapatkan info dari kakak kelas yang membimbing ketika baru masuk kuliah. Ketika perkuliahan pada semester pertama nilai terpampang di madding kampus. Seluruh mata kuliah terlihat jelas dari semua mahasiswa. Dengan jelas kita melihat nilai semua orang, dan sudah pasti malu kalau nilai jelek pasti sangat mencolok perhatian. Alhamdulillah aku cukup bahagia karena nilaiku rata-rata A dan beberapa B. Jika diakumulatif nilaiku ini belum sesuai harapan. Aku bercita-cita bisa mendapatkan nilai cumlaude ketika lulus nanti. Hal itu sudah menjadi cita-cita dari awal masuk. Namun yang terjadi hari ini belum sesuai harapan Indeks Prestasi (IP) baru 3,2. Nilai ini masih sangat kecil jika dibandingkan dengan nilai 4. Pada semester kedua aku belajar lebih giat lagi dan mendapatkan nilai 3,7. Nilai semester ini memberi sedikit harapan untuk bisa lolos cumload ketika lulus nanti. Karena nilai itu terhitung d...

Program Sosial

Ketika itu semua program aku ikuti dengan penuh semangat. Sekolah biasapun Juga menjadi target dari yayasan pendidikan anak ini. Agar ilmu tentang puberitas bisa menyebar keseluruh kalangan. Program sosial ini berbanding terbalik dengan sekolah elit yang pernah aku kunjungi. Perbedaan yang mencolok hanyalah soal fasilitas saja.  Jika dilihat dari sikap dan kebiasaan anak-anak ini sama saja. Mereka anak-anak yang ceria, apa adanya dan bersemangat dalam mengikuti acara. Ketika bercerita tentang pernah ga menggunakan handphone ataupun televise. Meskipun mereka tidak mempunyai langsung karena keterbatasan finansial, mereka bisa mengakses melalui milik orang tua atau milik tetangga. Bahkan ada yang pernah melihat gambar porno dari televisi tetangga. Jadi kekhawatiran ini sudah merambah seluruh kalangan. Tidak hanya kalangan elit yang selalu difasilitasi orang tua, anak-anak biasapun bisa mengakses dari tetangga, teman atau dari handphone milik orang tua. Tantangan ini semakin berat keti...

Dari Sekolah Ke Sekolah

Pelatihan demi pelatihan kulalui dengan penuh suka cita. Bertemu dengan berbagai macam anak dengan segala tingkah polahnya. Mulai dari anak artis, anak pejabat dan anak-anak yang tidak memiliki orang tua. Mereka semua sama, lahir dan tumbuh menjadi anak yang apa adanya. Kepolosan mereka bercerita membuatku semakin mengerti betapa bersihnya hati anak-anak ini. Pernah suatu kali aku bertemu dengan seorang anak artis yang bercerita tentang kisah ibunya. Dia bercerita bagaimana ibunya bekerja siang malam dan menceritakan juga tentang pergaulan ibunya. Terbersit dalam hati betapa sang anak ini sangat mengerti dengan prosfesi ibunya. Aku berpikir bahwa ibu dari sang anak ini memiliki komunikasi yang bagus dengan anak. Sehingga dia paham bahwa profesi ibunya adalah public figure. Betapa pentingnya komunikasi efektif ini. Anak kelas 4 SD mengerti posisi ibunya karena si ibu memiliki waktu khusus bercerita dengan anak.  Lain halnya dengan anak pejabat, si anak bercerita tentang kesibukanny...

Bertemu Malaikat Kecil

Akhirnya aku beserta teman satu angkatan diberi amanah untuk terjun ke lapangan. Kali ini tahap awal karena kita semua baru saja menjadi observer. Tugasnya adalah mencatat segala hal yang terjadi ketika pelatihan berlangsung. Tentunya yang menjadi trainer adalah kakak-kakak senior yang telah lebih dahulu masuk dari kami. Pertama kali bertemu malaikat-malaikat kecil ini bahagia. Senyum mereka yang tulus dan apa adanya membuat aku tertawa sendiri. Tingkah laku mereka yang alami membuat aku semakin menyukai dunia anak. Mereka adalah makhluk yang menyenangkan. Tidak ada dendam dan kemarahan dari tatapannya. Malaikat kecil ini seakan hadir untuk menghibur orang tua yang sudah ribet dengan urusan mereka. Aku mencatat setiap temuan lapangan dari awal pelatihan sampai selesai. Anak-anak ini melakukan setiap intruksi dari trainer. Mereka juga mengikuti segala jenis permainan dan tugas yang trainer berikan.  Menjadi observer ini berlangsung beberapa kali pertemuan sehingga pada akhirnya para...

Konselor Remaja

Ketika itu aku bertemu dengan salah seorang kakak kelas di kampus. Dia memberikan kartu nama berlambangkan hati, aku sepertinya familiar dengan logo tersebut. Tertulis nama kakak kelasku sebagai konselor remaja pada sebuah yayasan anak ini.  Aku tertarik dan terbersit dalam hati, keinginan untuk bisa kenal dengan yayasan ini. Tak lama setelah aku bertemu kakak kelas itu, ada sebuah pengumuman di mading kampus yaitu perekrutan konselor remaja pada sebuah yayasan yang dipimpin langsung oleh pakar parenting nasional yaitu Ibu Elly Risman dan Bunda Neno Warisman. Hari itu aku mengikuti tes psikotes yang berlangsung di kawasan cawang, Jakarta Timur. Tes pertama adalah tes tulis, beberapa alat tes langsung aku kerjakan dengan penuh semangat. Kemudian lanjut dengan tes wawancara. Tangan mulai mendingin karena deg-degan menunggu giliran. Waktu itu yang mewawancaraiku adalah bu Lis, beliau adalah sosok yang sangat lembut dan penyayang. Ketika masuk ruangan entah kenapa tiba-tiba saja aku re...