Menjalani Bimbingan Penuh Lika-Liku
Perencanaan waktu yang matang dan prioritas. Inilah modalku ketika itu bisa lulus lebih awal yaitu 3,5 tahun. Aku harus bisa membagi waktu dengan seabrek kegiatan dan pekerjaan paruh waktu. Mata kuliah yang sudah mulai berkurang sedikit membantuku memudahkan mengerjakan deadline skripsi ini.
Sepulang kuliah aku menyempatkan untuk datang bimbingan pada kedua dosen pembimbing dan meminta arahan dan koreksian dari skripsi. Kemudian lanjut menuju kantor penerbitan karena itu adalah tangung jawabku dari awal. Aku harus pergi setiap hari bekerja karena itu adalah kontrak yang harus aku jalani.
Kemudian pada malam hari terkadang masih bisa mengikuti organisasi KMM sekali-kali sekedar mengikuti kajian atau sejenisnya. Namun prioritas utama tetaplah skripsi karena targetku segera lulus secepat mungkin.
Syukurlah organisasi kampus sudah mulai berkurang karena aku sudah tidak menjabat lagi karena sudah dilanjutkan oleh adek kelas.
Dari kejadian ini aku belajar bahwa planning adalah yang paling utama agar semua berjalan lancar. Namun prioritaslah yang membuat semua berjalan sesuai harapan dan targetku ketika itu.
Aku menyadari bahwa proses tidak akan pernah membohongi hasil. Ketika kita bersungguh-sungguh Allah akan memberikan jalan yang tak terduga. Banyak kemudahan waktu itu yang aku peroleh. Salah satunya setiap kali bimbingan skripsi kedua dosenku selalu menyambut dengan hangat, meskipun aku sering menemui mereka.
Rasanya Allah memberikan kemudahan ketika itu. Karena setiap kali kakak kelasku akan bimbingan sering kali ditolak karena kesibukan dosenku itu.
Demikian juga dengan pekerjaan paruh waktu, para karyawan lain yang sama-sama bekerja denganku memberikan bantuan ataupun kelonggaran dalam tugas karena mereka benar-benar paham aku sedang mengurusi skripsi.
Semua aku jalani dengan penuh semangat dan harapan yang tinggi.
#30DWC #30DWCJilid31 #Day25
Komentar
Posting Komentar