Magang Ketemu Pilot



Hari perkuliahan berjalan dengan penuh suka cita, aku sangat menikmati hari-hari menjadi mahasiswa psikologi. Setiap hari aku mendapatkan pelajarn baru dan ilmu yang menurutku sangat membantuku melalui pemaparan studi kasus yang terbalut dalam teori-teori psikologi yang telah melalui penelitian dari para tokoh-tokoh.

Satu hal masih menjadi catatan bahwa tokoh yang mendominasi masih tokoh barat, namun menurutku semua teori itu terpapar dengan baik dalam buku-buku karangan tokoh barat tersebut sehingga tetap bisa terintegrasi dengan Al-Qur’an dan Hadis.
Setiap kali membuat makalah kami selalu dipandu oleh para dosen untuk tetap mencari ayat ataupun hadis yang berhubungan dengan teori psikologi yang sedang kami bahas.

Tugas akhir perkuliahan adalah magang dari kampus. Paada awalnya aku berpikir untuk menjadikan pekerjaan paruh waktu itu sebagai bahan magang. Namun aku juga tertarik dengan psikologi industry. Karena ketertarikan ini aku mengambil peminatan psikologi industry ketika pada semester lima kita disuruh untuk memilih. Aku memilih psikologi industry dan psikologi perkembangan. Karena minatku pada dua hal ini.

Aku senang mengurusi karyawan yang disiplin dan teratur. Ketertarikan ini bisa aku salurkan dalam psikologi industry. Disamping itu juga merekrut karyawan merupakan sebuah skill yang perlu dipelajari sehingga kita akan mengenal kepribadian orang lain.
Aku memilih perusahaan penerbangan Garuda Indonesia, yang merupakan perusahaan nasional milik Indonesia. Aku ingin mengetahui seluk beluk HRD Garuda Indonesia. Mulai dari pencarian kandidat pilo dan pramugari, struktur perusahaan, penggajian dan semua yang berhubungan dengan SDM.

Waktu itu HRD managernya adalah seorang perempuan hebat menurutku, karena beliau sangat cerdas dan tangkas. Beliau membimbing kami dan menyambut baik setiap kali kami melakukan wawancara. Kami juga membantu Bu Meli dalam proses pengetesan para pilot dan pramugari.

Jarak tempuh dari ciputat menuju medan merdeka menghabiskan waktu yang cukup panjang. Sebenarnya jarak antara keduanya tidaklah begitu jauh namun kemacetan Jakarta membuat semua terasa lama berlalu. Pada pukul 5.30 aku sudah menunggu bus patas AC dari arah pasar ciputat. Bus ini biasanya untung-untungan, kadang aku bisa mendapatkan kursi untuk duduk tetapi kadang aku cuma kebagian space untuk berdiri dan menyandar ke kursi. Begitulah rutinitas setiap hari ketika aku magma di Garuda Indonesia.

 #30DWC #30DWCJilid31 #Day22 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mandah

Kartu Pass Chevron

Menggunakan Alat KB