Menghadapi Anak Tantrum
Hampir
semua anak pasti pernah tantrum (ledakan emosi berupa marah berteriak, dsb), anak
tantrum itu terjadi ketika semua keinginannya tidak terpenuhi, hasratnya tidak
tercapai dan tidak bisa melalukan sesuatu yang diinginkan.
Kita sebagai orang tua sebenarnya ini menjadi tantangan tersendiri, karena tidak semua kita bisa sabar menghadapi anak seperti ini. Yang perlu dilakukan pertama kali
adalah kita harus tenang dan santai. Anak akan melihat ini sebagai sebuah
peluang untuk bisa tantrum. Kemudian bujuk anak tersebut untuk bertanya apa
yang dia inginkan, jika sang anak masih tetap bersikeras maka delegasikan pada
orang lain, misal suami atau saudara yang sedang bersama. Tunggu emosi stabil
barulah anak diajak bicara dari hati kehati dengan menatap matanya sehingga
anak akan mengerti apa yang dia inginkan dan orang tua inginkan.
Jika
anak masih tetap tantrum, yang perlu kita lakukan adalah memeluk sekuat
tenaga sampai anak ini diam. Pelukan terbukti efektif untuk meredam amarah,
jika Ibu tidak sanggup maka ayahlah yang bertugas memeluk sekuat tenaga agar
anak diam. Hal ini bertujuan agar anak mendapatkan rasa aman dan emosi anak
bisa tersalurkan dengan baik. Ketika suasana sudah diam dan anak sudah mulai
bisa bicara maka barulah berdiskusi dengan anak apa yang dia mau dan apa yang
orang tua mau.
Wah, ilmu baru untuk bekal, sangat bermanfaat ka, terima kasih :)
BalasHapusKagum dengan kekonsistenan kaka dalam tema penulisan, bisa langsung nerbitin buku nih ka kelar dari sini 😀
Penyampaiannya pas, dapat dipahami ka :)
Aminn mudah-mudahan mba Yusti...makasi yaa...saling semangat yaa
BalasHapus