Kehilangan Guru Bagaikan Musibah
Guru adalah nafas kami muridmu. Dari pembelajaran yang engkau berikan kami bisa menjadi berarti. Kami mengerti akan arti kehidupan dari ilmu yang engkau berikan. Saat ini duka yang tak terhingga kehilangan salah satu guru terbaik, ulama terbaik dan syekh yang mulia.
Kabar mengejutkan dari guru membuat semua terasa berat, sangatlah benar yang Nabi Muhammad SAW ungkapkan dalam sebuah hadis :
“Meninggalnya ulama adalah musibah yang tak tergantikan, dan sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal. Wafatnya ulama laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih mudah bagi saya daripada meninggalnya satu orang ulama” (HR al-Thabrani dalam Mujam al-Kabir dan al-Baihaqi dalam Syu\"ab al-Iman dari Abu Darda\").
Buya Masrur adalah sosok yang sangat sederhana dan mengagumkan. Beliau mengajarkan ilmu balaghah, ilmu yang sangat langka pada zaman sekarang. Masih teringat jelas Buya Masrur menjelaskan tentang keindahan bahasa Al-Qur’an dalam ilmu balagah. Bagaimana balaghah itu menjadi cara yang sangat baik dalam bertutur kata, sopan santun dalam berucap semua dijelaskan dalam ilmu balaghah.
Kita telah kehilangan seorang pakarnya, kehilangan ulama adalah musibah yang besar seakan padam bintang dilangit, kata-kata ini juga sangat mengandung makna balaghah itu sendiri. Ulama ibarat bintang yang menerangi alam semesta yang menerangi umat dengan ilmu yang mereka punya.
Masih teringat jelas bagaimana suara beliau menjelaskan apa itu majaz, ilmu maani, bayan dan istilah lainnya tentang keindahan bahasa yang beliau sampaikan ketika mengajarkan pelajaran balaghah.
Buya Masrur hari ini ini sudah tenang di alam sana, semoga amal jariah yang Buya berikan menjadi amal kebaikan yang mengalir terus dan para malaikat menyambut bahagia di alam sana. Kami para muridmu bersaksi bahwa engkau adalah salah satu guru terbaik kami.
Al-Fatihah
#30DWC #30DWCJilid31 #Day13
Komentar
Posting Komentar