Pemred Penuh Liku



Setelah melewati istiqarah aku menerima jabatan menjadi pemimpin redaksi majalah kampus yang bernama El-Futuh. Nama ini sudah terekat pada program departemen informasi dan komunikasi. Jadi aku hanya melanjutkan saja program dari departemen informasi ini. Anggotaku terdiri dari Ilank, Fafa, Iva, Nani dan beberapa teman lainnya. 

Menurutku mereka sangatlah kompeten dalam bidang tulis menulis. Tepatnya mereka adalah orang-orang pilihan yang sudah berpengalaman ketika SMA dalam dunia tulis menulis. Alasan ini yang membuat kakak kelasku memilih orang-orang ini. Tentunya mereka ingin agar majalah kampus ini tetap eksis atau mungkin bisa lebih baik dari periode sebelumnya.

Meskipun departemen informasi dan komunikasi adalah departemen secara umum tapi aku diberikan otoritas penuh oleh ketua departemen waktu itu yang dipimpin langsung oleh kak Roga, beliau memberikan kebebasan padaku untuk mumbuat program khusus untuk majalah. 

Setelah pelantikan dan SK dari kampus keluar, aku langsung bergegas mengajak teman-teman untuk rapat perdana. Kami membuat program tahunan, per enam bulan, per tiga bulan dan program bulanan. Program tahunan kami menerbitkan majalah kampus yang super ekslusif, program per enam bulan kami memutuskan untuk membuat program majalah semi ekslusif dan program bulanan kami merumuskan untuk membuat bulletin tipis yang berisi tentang kepsikologian.

Ilank temanku selaku layouter senantiasa bersemangat menunggu setoran naskah yang akan segera dia edit. Sedangkan Fafa, Iva dan Nani adalah sebagai redaktur yang meliput naskah sesuai dengan yang kami sepakati ketika rapat. Mewawancarai Dekan Fakultas adalah tugas Fafa mengumpulkan informasi tentang kampus. 

Iva mewawancarai teman-teman dengan maksud mengumpulkan data-data mengenai pendapat sebuah keadaan yang sedang viral ketika itu. Sedangkan Nani mencari referensi dari literatur-literatur tentang kepsikologiaan di perpustakaan kami yang lumayan sudah lengkap.

Tugasku mengontrol teman-teman dan memberikan deadline serta mengingatkan untuk rapat redaksi pada pertengahan bulan. Ilank temanku yang satu itu memang jago layout, dia bekerja membantu kakaknya juga diperusahaan penerbitan. Tak jarang minta selalu ditemani oleh semua teman-temanku jika deadline layout menanti.

Buletin ini akhirnya jadi setiap akhir bulan, dan kami menjual bulletin ini seharga 1500 rupiah. Sebenarnya harga ini tidaklah memberikan kami untung dari penjualan. Tetapi dana dari kampus membantu untuk biaya operasional kami ketika itu, jadi uang hasil penjualan bulletin bisa tersimpan dengan aman.

Pada akhirnya kepengurusan kami menerbitkan majalah yang super ekslusif menurut standar kami para redaksi. Majalah ini cukup tebal dan berisi tentang banyak hal termasuk itu cerpen, istilah psikologi, studi kasus, menyikapi fenomena dan banyak lagi isi yang menurut kami sangatlah berbobot. Karena kami tim redaksi dengan berpeluh lelah membuat mahakarya majalah El-Futuh ini.

Dengan penuh kesyukuran majalah ini laku keras, karena desain yang menarik dengan kertas putih yang cukup tebal dan cover yang artistik. Bagian pemasaran dengan mudah menjual habis majalah ini. Dengan penuh bahagia kami merayakan hasil ini dengan makan-makan di warteg depan kampus psikologi.

#30DWC #30DWCJilid31 #Day9


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mandah

Kartu Pass Chevron

Menggunakan Alat KB