Pasca Lahiran
Setiap hari memikirkan anak yang telah tiada, rasa kesepian terasa begitu nyata. Aku bersandar di ruangan kamar yang cukup luas dalam masa pemulihan tanpa ada tangisan bayi di sisiku. Suami dengan penuh keceriaan selalu menghiburku. Ketika sedang termenung suami datang dan mengajakku bercerita tentang apa saja. Berusaha mengalihkan pikiranku agar tidak larut dengan kesedihan yang baru saja menimpa kami.
Aku tidak bisa bertemu bayiku langsung ketika meninggal. Suami mengatakan bahwa dia memikirkan perasaanku agar tidak trauma. Namun kesedihan masih saja menemani hari-hariku. Orang tua dan keluarga berdatangan dari kampung untuk menemani dan memberikan support padaku dan suami. Kami mendapat dukungan yang penuh dari keluarga meskipun rasa sakit kehilangan masih mewarnai hari-hari kami.
Setelah diagnosa dokter dari hasil cek darah kemungkinan bayiku meninggal karena toxo, rubella dan aca. Tiga ini adalah nama virus yang mengidap dalam tubuhku ketika hamil. Tanpa ku sadari selama hamil ternyata anakku sudah mengidap virus ini dan aku tidak tahu itu karena kehamilan pertama dan dokter menganggap semua baik-baik saja. Hanya saja ketika itu bayiku beratnya kecil itu saja yang menjadi alasan. Jadi aku diberikan vitamin dan nutrisi agar membuat calon bayi bisa tumbuh berkembang dengan cepat. Namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam pertumbuhannya.
Setelah hasil laboratorium keluar aku mencari referensi dokter lain, kali ini adalah dokter senior laki-laki. Pengalaman mengajariku untuk lebih professional dalam hal ini. Mungkin bagiku dokter perempuan tidaklah cocok namun tidak begitu dengan orang lain yang mengalami kehamilan lancar-lancar saja.
Dokter memberi tahu bahwa semua negatif dan aku boleh hamil lagi. Dan dengan penuh ketenangan aku bisa berjalan pulang.
Ketika itu aku bercerita dengan seorang kakak kelas kuliah. Beliau menceritakan kendala yang cukup berat sampai mendapatkan anak. Kemudian merekomendasikan seorang dokter senior di rumah sakit kawasan menteng. Aku disarankan untuk pergi kesana.
#day7
#30dwcjilid33
#pejuang30dwcjlid33
Komentar
Posting Komentar